LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
GETARAN
PEGAS DAN AYUNAN SISTEMATIS
Disusun
Oleh:
Annisa Miftakhul Janna (07)
XI IPA 1
SMA NEGERI 4 SURABAYA
TAHUN AJARAN
2013-2014
PERCOBAAN
1
I.
Judul : Getaran Pegas
II. Tujuan : Menentukan getaran pegas.
III. Alat dan
Bahan :
· Statif
· Beban : 100gr
(2 buah), 50gr (2 buah)
· Penggaris 30cm
· Pegas
· Stopwatch
IV. Langkah
Percobaan :
1. Susunlah
alat-alat seperti gambar:
2. Ukur panjang
pegas sebelum diberi beban
3. Gantungkan beban
100gr pada pegas
4. Ukurlah panjang
pegas setelah diberi beban
5. Ulangi
langkah percobaan di atas dengan beban selanjutnya: 200gr, 250gr
V.
Dasar Teori
Hukum Hooke :
pertambahan panjang pada suatu pegas berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
pada pegas tersebut, dapat dinyatakan dalam persamaan :
F = gaya ( Newton )
k = konstante pegas (
N.m-1 )
∆y = pertambahn panjang ( m
)
Grafik antara F dan perpanjangan ∆y merupakan
garis lurus. Dengan grafik itu dapat dicari harga k.
VI. Data
Pengamatan
Massa Beban
|
No
|
t
(10 get)
|
T =
|
T2
|
k =
|
100 gr
|
1
|
5s
|
T=
|
||
2
|
5s
|
T=
|
|||
3
|
5s
|
T=
|
|||
200
|
1
|
6s
|
T=
|
||
2
|
6s
|
T=
|
|||
3
|
6s
|
T=
|
|||
250
|
1
|
7s
|
T=
|
||
2
|
7s
|
T=
|
|||
3
|
7s
|
T=
|
VII. Keimpulan
1.
Makin besar massa yang dipergunakan maka pertambahan panjang pada system
pembebanan akan semakin besar.
2.
Hukum Hooke benar, bila pegas dibebani sebuah gaya, maka
perpanjangn pegas akan sebanding dengan gaya itu (selama batas elastisitas
pegas belum dilampaui)
3.
Pada sistem pembebanan nilai k. ditentukan oleh massa gravitasi
dan pertambahan panjang.
4.
Pada sistem getaran nilai k
ditentukan banyaknya getaran, massa,dan periode.
PERCOBAAN 2
I. Judul : Ayunan
Matematis
II. Tujuan : Menentukan
percepatan gravitasi bumi
III. Alat dan Bahan:
·
Statif
·
Tali
·
Beban: 100 gr (2 buah), 50 gr (2 buah)
·
Penggaris 100cm
·
Stopwatch
IV. Langkah Percobaan:
1. Pasang bahan seperti pada gambar
*Tali sepanjang: 1 meter dan 0,5 meter
*Beban seberat: 100gr
2. Simpang tali
yang sudah diberi beban sepanjang 5cm dari tempat asal
3. Lepas tali
yang telah disimpang bersamaan dengan menekan stopwatch
4. Hitung waktunya
5. Ulangi percobaan
untuk beban 50gr dan tali 0,5 m dengan beban seperti kegiatan di atas
V. Dasar Teori
Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak –
balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran
benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu (1) Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/ air
dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya; (2) Gerak
Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya.
Telah terhadap bunyi dan getaran sangat
berkait bahkan tidak dapat dipisahkan dengan kajian tentang ayunan atau
yangdisebut juga dengan istilah osilasi. Gejala ini dalam kehidupan kita
sehari-hari contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa yang digantung
pada pegas, dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya merupakan
contoh-contoh dari apa yang disebut sebagai ayunan.
Contoh Gerak
Harmonik Sederhana
Gerak
harmonik pada bandul
VI. Data
Pengamatan
NO
|
l
|
1M
|
0,5M
|
T
|
T2
|
g =
|
||
m
|
100gr
|
50gr
|
100gr
|
50gr
|
||||
t
|
t
|
t
|
t
|
t
|
||||
1
|
10get
|
19s
|
18s
|
13s
|
12s
|
|||
2
|
10get
|
20s
|
18s
|
13s
|
12s
|
|||
3
|
10get
|
30s
|
28s
|
20s
|
20s
|
|||
4
|
10get
|
30s
|
28s
|
20s
|
20s
|
VII.
Kesimpulan
1. Semakin
besar massa benda, maka semakin besar juga nilai gravitasinya.
2. Semakin
besar massa benda, waktu yang diperlukan dalam melakukan 10 getaran semakin
lama.
3. Suatu pegas
yang digantungkan secara vertical dan diberi beban kemudian beban disimpangkan
ke bawah maka beban akan bergetar dengan periode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar