Senin, 28 Maret 2022

#beforebedthoughts 2: Ayah.

Bismillahirrahmanirrahim..


Ayah, aku tak pernah berkata bahwa hidup di Jakarta itu mudah.

Aku juga tak pernah berkata bahwa bertahan hidup di perantauan itu kuat tanpa sambat.
Namun satu yang kutahu, diriku yang belum pernah merantau ini mampu,
menjalaninya selama hampir satu tahun berlalu.
Perjalanan yang mendewasakan, membukakan, dan melapangkan.
Putri kecilmu, yang dulu selalu kau kekang, kini melalang buang ke kota orang.

Ketika waktu menunjukkan pukul delapan belas lewat,
panggilan telpon darimu tak pernah terlewat.
"Kenapa belum pulang?", Ayah bilang.
Dua tahun dua bulan lewat kepergianmu,
kau masih ada dalam relung hati, motivasi, dan jiwa ini.
Panggilan telponmu yang dulu mengusik jiwa-jiwa sok dewasaku, 
ketika aku pulang pukul delapan belas lewat,
nyatanya panggilan telponmu kini kurindukan.

Ramadhan hampir tiba, Ayah.
Seluruh doa kasih sayang akan selalu kuhanturkan untukmu selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar