Sabtu, 26 April 2014

Tentang Kesendirian


۩۞۩ سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم ۩۞۩

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh..


       Semua orang terlihat biasa.
Aku berjalan dengan penuh ketenangan. Menyebrangi jembatan layang penyebrangan. Anak tangga demi anak tangga aku naiki. Anak tangga demi anak tangga aku turuni. Setelah terlepas dari pemandangan di atas jembatan penyebrangan, sesekali aku berjalan dengan memandangi langit nan biru....sesekali lagi aku memandang, langit nan biru telah berubah menjadi abu-abu. Langit akan dihiasi dengan rintikan air hujan. Bumi akan dibasahi oleh cucurannya.

      Aku mempercepat langkahku. Tetapi tetap dengan memandangi langit abu-abu itu. Berjalan menuju tempat yang banyak jendela dunianya. Aku berjalan dari toko buku menuju ke perpustakaan kota. Perpustakaan yang berada di sebelah Balai Pemuda kota Surabaya. Padahal aku baru saja membeli buku untuk kubaca...tetapi entah angan apa yang membawaku ke perpusda. Aku hanya tak ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

       Aku beruntung. Aku beruntung karena aku berjalan tepat waktu sebelum hujan turun. Aku menebar pandanganku ke luar jendela...
Hujan
Hujan
Hujan
dan hujan..
Air menetes turun ke bumi pertiwi dengan derasnya. Suasana tersebut membawa aku pada perasaan yang membiru beku.

       Aku berhenti memalingkan pandangan ke luar jendela. Aku berjalan memasuki perpustakaan itu. Seperti biasa...
Sepi
Sepi
Sepi
Padahal ini hari Sabtu. Kukira, hari Jumat lebih banyak menarik pengunjung daripada hari Sabtu. Aku berjalan menuju seorang wanita yang menyuguhkan bolpointnya padaku. Menuntunku untuk menandatangani buku hadirnya. Setelah itu aku berlalu dan mencari tempat untuk ku berdiam diri. Untuk membaca tanpa terganggu.

       Seperti biasa, aku selalu sendiri. Kemana-mana sendiri. Ke perpustakaan seorang diri, makan di luar seorang diri, ke toko buku seorang diri, bahkan nonton seorang diri. Entah mengapa bila sendiri, aku lebih menikmati apa yang sedang aku kerjakan. Setiap orang punya alasan untuk menikmati kesendiriannya seorang diri.

       Aku berjalan menuju tempat rak buku. Mencari buku yang ingin kubaca. Mungkin untuk weekend seperti ini, aku lebih memilih untuk membaca novel/komik. Setelah mendapat novel yang kuinginkan, aku berjalan ke tempat duduk yang di depannya terdapat meja untuk membaca. Membaca dengan pikiran tenang tanpa ada siapapun yang sedang menggangguku.

       Di sinilah aku berada.

Sendirian. Novel. Tempat baca yang nyaman. Alunan musik yang mengalun pada handphone memainkan Serpihan Hati-nya Utopia.

       Aku mulai membaca novel yang berjudul "Menyentuh Bayangan" yang ditulis oleh Itut Wahidin sambil melihat orang di sekeliling.
Mereka semua terlihat begitu biasa.
Di depan tempat dudukku ada orang bule lagi membuka laptopnya, untuk beberapa saat dia terlihat seperti orang yang sibuk akan skripsinya. Di belakangku ada orang yang sedang memakai baju kotak-kotak. Pada tempat duduk tanpa ada mejanya, ada dua orang yang sedang berbagi kasih dengan kekasihnya. Pada ruang baca lesehan, terdapat suami istri dengan anak-anaknya yang terlihat asyik sekali.
Mereka semua terlihat biasa.
Padahal, siapa tahu bule tadi baru mendapat kabar bahwa neneknya meninggal. Si orang yang memakai baju kotak-kotak itu telah putus cinta. Siapa tahu, orang yang tengah asyik berbagi kasih itu baru saja berantem. Dan suami-istri itu mungkin saja ada orang ketiga. Tapi bagi orang yang melihat mereka dari luar, mereka terlihat biasa.
Biasa saja.

       Pastinya aku juga terlihat biasa saja di mata mereka. Padahal, mereka tidak tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini. Rumah, orang tua, saudara, teman, cinta.... Beban pikiran yang selalu melintas sesekali saat aku membalikkan lembar demi lembar halaman novel itu. Di dalam bentuk tubuh yang biasa-biasa ini, aku sedang remuk rendam hancur minah, compang camping... Tapi bagi orang yang sedang melihatku, aku terlihat biasa. Karena apapun masalah kita, serumit, dan sekompleks apapun, orang lain akan tetap jalan dengan hidupnya, tanpa ingin ikut terlibat dalam kesedihan orang lain. Life goes on.

       Memang menyakitkan, sebagaimana besarnya masalah kita, orang-orang lain akan tetap berjalan maju. Tidak ada yang memahami. Walaupun ketika kita cerita sedikit mereka pasti akan bilang "aku tahu rasanya". Tapi mereka tidak benar-benar tahu. Karena mereka tidak dalam posisi kita. Karena bagi orang yang dicurhati, secara tidak langsung sebenarnya mereka tidak ingin terlibat dalam permasalahan. Mereka tinggal ambil gampang dengan berucap "aku tahu rasanya" atau "sabar ya" karena memang tidak ingin mengikutkan dirinya untuk memikirkan cara penyelesaian masalah.

       Orang-orang lain akan tetap memperlakukan kita seperti orang biasa. Tanpa tahu apa yang kita jalani. Tanpa tahu apa yang sedang kita alami. Sebesar apapun badai yang ada di hati kita saat ini, the world will keep on moving, and I'll keep on standing. Aku belajar dari semua itu, aku tidak harus tahu orang sedang butuh aku atau tidak, saat kusedih tiada seorangpun yang datang....tapi bagiku, yang terpenting adalah...aku selalu ada untuk mereka.

       Aku masih duduk dengan membaca novel itu. Lama-lama aku resapi...
Mengapa aku merasa aku masuk dalam cerita novel itu. Novel yang mengisahkan seorang wanita yang mencintai seorang pria yang 'ternyata' sangat mencintai wanita itu. Dalam cerita ini, si pria tetap menikmati rasa cinta itu, walau jarang melihat bahkan tidak pernah menyentuh wanita itu sedikitpun. Wanita tersebut diliputi kesedihan yang mendalam karena ia tak pernah bertemu dengan pria itu lagi. Keduanya saling menyembunyikan rasa cinta....dalam bisu. Hingga suatu hari pria itu datang lagi.....tetapi sudah beristri. Kepedihan wanita itu bagai kalang-kabut berkabut-kabut. Seseorang yang ia tunggu bertahun-tahun..... Tetapi apa kau tahu kebenarannya? Kebenaran datang bahwa si pria tetap menjaga rasa cintanya pada wanita ini (bukan istrinya).

       Aku mulai berpikir dan berpikir..
Apakah orang yang kucinta justru malah lebih mencintaiku?
Apakah kisah cintaku yang rumit ini akan berujung pada kepergian yang menyesakkan dada?
Apakah akan ada ucapan selamat tinggal perpisahan yang terakhir kali?
Apakah aku akan menunggu meski nanti ia akan lebih memilih orang lain untuk mendampinginya di sisa umurnya?
Entahlah...
Apapun itu, mungkin akhirnya yang dibutuhkan adalah 'keikhlasan'. Karena setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencintai, walaupun tanpa membaginya dengan orang yang dia cinta. JazakAllahu khayr. Allah knows best.
Aku takut untuk menduga-duga.

       Sebentar lagi kau akan benar-benar pergi dari hidupku. Bertemu denganmu saja hanya saat ku berada di sekolah, itupun jika bertemu. Mungkin setelah kau benar-benar pergi dari sini, dari sekolah ini.....aku tidak akan pernah bisa melihatmu lagi. Di sini, di tempat ini, di sekolah ini. Akhir-akhir ini kau juga jarang mampir pada dunia maya-mu.
Tiada kabar.
Entah malam ini kau sedang sakit, kehujanan, kedinginan, kelaparan, memikirkan hasil UN-mu, memikirkan sesuatu yang memberatkan pikiranmu, atau entah kau sedang merindukan seseorang di luar sana. Bila ku terus memikirkan ini, pusing hebat melanda kepalaku.
Terasa gelap.
Begitu gelap.
Meski kata Plato, yang namanya 'gelap' itu tidak ada...yang ada itu kekurangan cahaya. Seperti perasaanku saat ini. Seandainya bulan jaraknya lebih dekat dengan bumi, mungkin dunia akan terasa lebih terang saat malam datang.
Masalahnya pada jarak.
Jarak
Jarak
Jarak
Jarak
Jarak
Aku mengulang kata jarak sampai kata tersebut sudah tiada artinya lagi. Atau mungkin, waktu yang lama itu telah membuat kita tak lagi melihat bulan yang sama.

       Naksir diam-diam itu bagaikan naik komedi putar. Seakan berjalan, tapi sebenarnya tidak kemana-mana. Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang diinginkan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang biasa mereka lakukan, jatuh cinta sendirian. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan.
Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.

       Aku tak mengerti sama sekali jalan pikiranmu. Entah mengapa terasa sulit saat kumembaca pikiranmu. Pikiran yang entah mengapa tak akan pernah bisa kubaca. Tapi aku beruntung karena aku tak dapat membaca pikiranmu. Pikiran orang yang serba misterius sepertimu. Aku sadar, ternyata ada batasan kemampuan untuk membaca pikiran orang. Pikiranmu. Entah mengapa tidak terlintas apapun.

       Pikiran adalah tempat paling pribadi seseorang. Tidak ada yang suka jika tempat pribadinya bisa dilihat orang lain. Jika boleh memilih, aku lebih memilih untuk hidup normal seperti orang biasa....daripada menjadi orang dengan kemampuan aneh walau dinilai luar biasa. Tetapi aku merasa senang, karena masih saja ada orang yang pikirannya tak dapat kubaca. Karena apa, bila kau tahu? Terasa menyakitkan bila seorang teman yang selalu baik di depanmu....diam-diam menyimpan pikiran yang buruk terhadapmu. Mengetahui apa yang dipikirkan orang lain yang terlihat biasa saja terhadapmu sangatlah buruk.
Apalagi tentang pikiran yang buruk-buruk.

       Oleh karena itu, aku lebih suka menyendiri. Menyendiri dari kerumuman orang-orang di luar sana.
Apa yang salah dengan sendiri?
Banyak orang dalam sebuah perkumpulan teman jadi bulanan-bulanan dibully karena sering sendiri. Di depan, mungkin dia baik-baik saja. Tapi apa kamu bisa memastikan kalau setiap malam sebelum dia tidur, dia nggak memikirkan dan merenungkan?

       Apa yang salah dengan sendiri? Sendiri itu hak. Prioritas.
Sekali lagi, setiap orang tentu punya alasan untuk melakukan semua aktivitasnya sendirian.
Intinya adalah, apa pun yang jadi alasan orang untuk betah sendiri, pasti ada satu waktu dalam hidupnya ketika dia dilanda kesepian.

       Otak manusia itu seperti elektron tidak stabil, nggak pernah berhenti bergerak dan sensitif bisa 'mental' ke mana saja. Mental untuk memikirkan kesendirian yang sedang ternikmati seorang diri.

       Orang bijak tak pernah mengisi atau menyiksa diri dengan pikiran-pikiran negatif. Supaya otaknya selalu berjalan ke arah yang positif. Jika sudah tau yang dipikirkan orang lain itu negatif, masihkah mampu untuk berpikir positif tentang dirinya yang terpandang negatif di pikiran orang lain?

       Setiap orang punya caranya sendiri agar tak merasa kesepian. Salah satunya dengan menyibukkan diri. Meski dengan sesimpel pekerjaan yaitu 'membaca buku'. Memilih untuk lebih menyibukkan diri dan tidak memperdulikan apa yang orang lain pikirkan tentangku. Karena semua hal yang aku pikirkan untuk merubah diri agar tak dipandang orang lain negatif hanyalah 'buang-buang waktu'.
Pada akhirnya aku lebih memilih untuk menjadi diriku sendiri.
Inilah aku, apa adanya.
Aku tetaplah aku.
Tetaplah seperti dulu.
Tanpa perubahan.
Mungkin bila mereka menilai aku telah berubah, mereka salah besar.
Aku tak berubah sedikitpun, lebih tepatnya aku telah berhenti menjalani hidupku dengan cara 'mereka'. Lama-kelamaan akupun terbiasa menjadi sosok 'negatif' di pikiran orang lain. Mereka bukan aku, mereka tidak tahu apa yang kurasakan ketika mengetahui setiap pemikiran mereka padaku, mereka tidak sedang dalam posisiku, dan yang terpenting...mereka bukan aku. Mereka tidak tahu siapa aku. Apa yang kupikirkan tak sama atau berbanding terbalik dengan apa yang mereka sedang pikirkan.
Pemikiran setiap orang berbeda-beda, bukan?

       Aku belajar banyak tentang semua itu. Memang benar bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian; ketidakpastian pemikiran, ketidakpastian sikap, ketidakpastian komitmen, ketidakpastian ketulusan teman, atau ketidakpastian lainnya....tetapi berpindahlah pada suatu hal yang pasti (pasti membuatmu lebih baik dari sebelumnya). Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya..... Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan yang lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Aku jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, aku tak perlu menjadi manusia super. Aku belajar banyak dari point penting dalam novel Manusia Setengah Salmon-nya Raditya Dika.
Aku hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah.

Wasalam..

Annisa MJ

Selasa, 22 April 2014

Syair Biru Kelabu



۩۞۩ سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم ۩۞۩

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh..


       Di ujung malam seperti ini, perempuan pada umumnya sudah berada di tempat tidur. Menarik selimutnya sampai menutup bahu untuk menghindari dingin malam yang mencekam atau dinginnya pendingin ruangan kamar. Ini salahku jika sampai saat ini aku belum terpejam, aku selalu sulit mencari kantuk. Entah mengapa sulitnya mencari kantuk sama seperti sulitnya memahami keinginanmu.

       Saat menulis ini, aku ingat saat aku memerhatikan isi kicauanmu bersama seseorang yang tak kukenal. Seseorang yang tampak mesra denganmu, dalam tutur kata, entah dalam dunia nyata. Aku menebak-nebak dan karena teka-teki itulah aku jadi terluka parah. Seharusnya tak perlu kuikuti rasa keingintahuanku. Tak perlu lagi kucari-cari kabarmu dari sudut dunia maya itu, tempat segala kemesraan bisa terjalin tanpa kutahu; apakah itu nyata atau drama belaka.

       Kamu ingin tahu kabarku? Sampai saat ini, aku masih sering merindukanmu, dan rasa itu hanya terobati dengan melihat isi timeline waktu akun Twitter-mu, rasa rindu yang terobati hanya dengan melihat percakapan kita satu tahun yang lalu; saat aku dan kamu terjaga dalam tidur, detik-detik terakhir menjelang hari Raya Idul Fitri umat Islam. Kamu telah menjelma secara magis dalam setiap tulisanku.

       Dalam keadaan flu dan batuk berat seperti saat ini, aku teringat saat kita bertemu di uks, saat kita berpapasan tetapi tidak saling bertegur sapa, saat pesan singkatmu muncul dalam layar handphoneku, ucapan semangat yang kau berikan menjelang olimpiade Kimiaku 1 April 2014 lalu dan tawaran oleh-oleh darimu yang sedang berkelana ke kota Djogjakarta, saat kau memberikanku sekotak Bakpia dengan berbagai rasa dari kota Djogja dan mengiringi kepergianku untuk pergi sekolah impianku dulu, SMA NEGERI 5 SURABAYA untuk bersaing dalam OSN bermapel Kimia. Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Sekarang kita jauh. Aku tak bisa lupa mata itu, mata yang pertama kali menarikku ke dalam jurang sedalam ini. Oleh sebab itu apabila aku melihat matamu, aku tak memberanikan diri untuk menatapnya berlama-lama.

       Hampir setiap malam atau bahkan setiap saat, aku masih sering merindukanmu. Bahkan di tengah tugas yang berserakan, tulisan berceceran, dan puisi-puisi yang tak selesai ini; aku masih sempat memikirkanmu. Mataku yang berkunang-kunang, suara pendingin ruangan yang menambah kesan sunyi..

       Hari ini aku tidak melihat kamu, tidak menikmati mata sipitmu, rambut ikalmu, dan hidungmu yang terlihat mancung setiap aku membenamkan tatapan di wajahmu. Hari ini, seperti biasa, aku pergi ke tempat kita menimba ilmu, tempatmu dan tempatku berdiam dan belajar. Tapi tidak lagi bagimu... Karena kau akan pergi meninggalkan tempat ini. Menuju tempat masa depanmu. Ah, Tuan, sudah dua tahun aku di sini. Setahun lalu aku mengagumimu dari jarak yang sangat jauh, sampai sekarang aku tak berani menyapamu.

       Aku merindukan itu, merindukan saat aku bisa berbicara denganmu malu-malu di sudut ruang kecil tempat dimana anak yang sakit bisa beristirahat. Hal-hal yang terjadi saat itu hanya bisa dikembalikan oleh mesin waktu. Tetapi aku tak punya mesin waktu. Berarti, aku tak dapat mengembalikanmu seperti dulu.

       Kamu harus tahu, Tuan, setiap kita berjumpa secara tak sengaja, rasanya aku hanya ingin terus menatap wajahmu dan kamu tidak pernah pergi lagi. Aku hanya ingin waktu berhenti. Mungkin, kamu tertawa geli, gadis lugu ini benar-benar tak tahu diri. Tak menyadari kamu hanya akan abadi dalam mimpi.

       Bolehkah aku meramalkan masa depan perasaanku kelak padamu? Setelah lulus nanti, kau akan pergi ke tempat masa depanmu ke jenjang yang lebih tinggi dibanding SMA, kau sibuk dengan skripsimu, setelah lulus kuliah nanti kamu akan bekerja, dan menghabiskan sisa umurmu bersama pilihanmu. Aku yang tertinggal di sini, hanya bisa melanjutkan petualanganku sendirian. Hanya bisa berjalan di gedung sekolah sambil mengenang kamu yang tertawa manis. Aku tentu hanya bisa melewati kantin dan mengingat kamu yang pernah makan dan bercanda tawa di situ. Aku hanya bisa menghidupkan kembali khayalku saat kita berpapasan di depan tempat parkir kala itu, aku kuliah, sibuk dengan skripsiku, bekerja, dan....sendirian....andai kautahu bagaimana perasaanku; tapi siapa aku di matamu? Hahaha, hanya gadis tak tahu diri.

       Wahai, Tuan Petualangku, aku tidak seberani itu. Aku hanya bisa mencari kabarmu dari Twitter, mencuri keindahanmu dari akun Facebook, dan diam-diam melihat aktivitasmu melalui ask.fm. Ah, iya, aku pengecut, kamu boleh menertawakan perasaanku dan mencaciku dengan makian paling tolol.

       Sayangnya, aku menulis ini sambil mendengar lagu ciptaan Maudy Ayunda berjudul Kusimpan dalam Mimpi. Selera musikku mungkin berbeda dengan pria sepertimu. Namun lagu ini membisikkan banyak hal yang kurasakan, tentang gadis yang tak pernah meminta untuk dibalas perasaannya, tentang seseorang yang hanya bisa melihat dan memandang namun enggan mengajak bicara, atau tentang aku yang diam-diam mencintai sosokmu? Dalam lagu ini, nampak jelas ada seseorang yang jadi bodoh, alay, tolol, hanya karena ia jatuh cinta. Aku sedang dalam fase itu dan jika suatu hari nanti kau membaca ini (kuyakin tak akan pernah kau baca juga), pasti kamu ingin bilang aku ini gila, kelewat batas. Asal kau tahu, aku tak pernah meminta pada Tuhan untuk menurunkan perasaan ini. Ada suatu rahasia yang masih Tuhan simpan. Rahasia yang terlalu abu-abu untuk kujalani.

       Aku punya banyak mimpi, salah satunya bisa merasakan matahari senja yang terbenam di seluruh pantai yang terletak di Indonesia. Kamu ingin tahu alasannya? Aku ini gadis lemah. Aku mungkin anak pecinta alam, tetapi mungkin itu hanya cap-capan saja. Karena sesungguhnya aku memanglah lemah. Jangan ajak aku naik gunung, aku bisa hipotermia dan mati karena dinginnya sikapmu. Aku lebih suka pantai, aku suka pasir, aku suka angin, aku suka air, aku suka suara gelombang, dan aku suka mentari senja.

       Oke, lupakan saja khayalan yang tak akan pernah terkabul itu. Tapi, sungguh, aku ingin beneran banget, lho, main ke pantai sama kamu. Kita menghilang bersama, melarikan diri bersama, dan mencari jalan pulang bersama. Lupakan saja......ini hanya tulisan yang sederhana. Yang biasa saja. Yang mungkin tak akan pernah kau baca.


       Aku tahu Tuhan pasti punya rencana terbaik dan aku tak menyesali semua. Aku tak pernah meminta dan memohon agar aku mencintaimu, perasaan ini datang tanpa kumau, dan aku tak punya kuasa untuk menolak.



Dariku Yang aneh dan tolol di hadapanmu
Yang tak tahu diri

Biografi Raditya Dika (Tugas B.Indonesia)


۩۞۩ سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم ۩۞۩

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh..





RADITYA DIKA




     Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal dengan Raditya Dika adalah seorang penulis asal Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 dikenal sebagai seorang penulis buku, Buku-buku yang ia tulis berasal dari blognya kemudian dijadikan buku. Bisa dibilang Raditya Dika adalah seorang penulis yang mempunyai tingkat humor tinggi, Karena gaya menulisnya unik serta pemberian judul bukunya yang sebagian besar memakai nama binatang.
     Raditya Dika mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya setelah memenangi "Indonesian Blog Award" dan ia juga pernah meraih penghargaan dari Indosat yang bertajuk "The Online Inspiring." Dari pengalaman itulah ia akhirnya mencoba untuk menawarkan tulisan di blognya ke beberapa penerbit untuk di jadikan buku. Sempat di tolak namun akhirnya tulisannya itu di terima oleh sebuah penerbit bernama Gagasmedia.
Berikut adalah buku-buku yang telah ditulis Raditya Dika:
   
     Buku pertamanya yang mengangkat dirinya berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh diterbitkan tahun 2005. Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian).      

                     

Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke temannya saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.

    

 Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.


            


                                       Buku kelimanya berjudul Marmut Merah Jambu diterbitkan pada tahun 2010. Masih berkonsepkan cerita komedi yang ditulis berdasarkan kisah sang penulis seperti dalam buku-buku sebelumnya. Garis besar buku ini menceritakan kisah asmara penulis maupun orang terdekatnya, termasuk saat menjalin kasih dengan penyanyi Indonesia, Sherina Munaf. Buku ini berisi 222 halaman.




     Baru pada akhir Desember 2012, ia mengeluarkan karyanya yaitu "Manusia Setengah Salmon". Kali ini isi novelnya bertemakan tentang perpindahan. Baik itu pindah rumah sampai ke pindah hari. Layaknya seekor ikan salmon, manusia harus selalu berani Pindah. Anak sulung dari 5 bersaudara itu menambahkan, dalam buku terbarunya itu ia juga masih menceritakan soal keluarhanya yang "ajaib".






                Raditya Dika sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama. Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulus lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai. Semua judul bukunya mengandung nama binatang. Bagi Raditya Dika, ini adalah nilai jualnya. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Menurut Raditya Dika, ini adalah resiko masuk dalam genre baru. Raditya Dika kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola demi mempromosikan bukunya. Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Raditya Dika, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Bagi Raditya dika hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.

Selain menulis ia juga seorang aktor, film pertamanya adalah "Kambing Jantan The Movie" yang ceritanya diangkat dari novel pertamanya. Ia juga menulis skenario untuk film "Maling Kutang." Bukan hanya itu, Raditya Dika yang gemar mencoba hal baru juga pernah memandu sebuah program yang bernama "Tarung" di Kompas TV. Ia berkeliling Indonesia mempelajari seni bela diri tradisional di berbagai daerah sampai bertarung dengan jawara-jawara setempat. Raditya Dika juga sudah pernah mempresenteri program Provocative Proactive di Metro TV.


Tak hanya itu, beberapa tahun terakhir Raditya Dika juga semakin dikenal dalam dunia Stand Up Comedy. Saat ini, Raditya Dika adalah nama dengan pengaruh besar dalam Stand Up Comedy di Indonesia. Raditya Dika dengan cepat menyebarkan stand up comedy. Untuk saat ini, Raditya Dika adalah orang yang pernah benar-benar belajar tentang Stand Up Comedy. Saat kuliah di Australia, dia pernah ikutan seperti short course tentang Stand Up Comedy. Bahan tersebut membuat dia jadi sumber ilmu yang tepat untuk siapapun yang ingin belajar.Tahun 2012, Raditya Dika juga merilis sebuah serial komedi yang berjudul "Malam Minggu Miko." Serial tersebut sudah ditonton lebih dari 20 juta kali penonton di Youtube dan sempat ditayangkan setiap senin dan sabtu malam di Kompas TV. Serial tersebut tamat setelah tayang dalam 26 episode.


Selain sebagai pemain, Raditya Dika juga bertugas sebagai penulis cerita dan sutradara dalam serial komedi tersebut. Kini "Malam Minggu Miko" sudah memasuki season 2 dan masih ditayangkan setiap senin dan sabtu malam di Kompas TV, bagi yang tidak sempat mengikuti "Malam Minggu Miko 2" Raditya Dika berbaik hati dan rajin mengupload "Malam Minggu Miko 2" ke Youtube.Sepertinya 2013 menjadi tahun film-film Raditya Dika, karena 3 film rilis dalam 1 tahun. "Cinta Brontosaurus" rilis tangga 08 Mei 2013 menjadi trending topic di twitter dan telah ditonton lebih dari 800 ribu penonton. Selanjutnya adalah "Cinta Dalam Kardus" film ini rilis tanggal 13 Juni 2013. Dan film selanjutnya adalah "Manusia Setengah Salmon" yang telah diputar pada tanggal 10 Oktober 2013.Baru di tahun 2014 ini Raditya Dika mengumumkan beberapa project yang sedang di garapnya, yaitu Film Marmut Merah Jambu yang di angkat dari hasil karya favoritnya. Dalam film ini Dika menceritakan kisah cinta pertamanya ketika dia SMA, yaitu dengan seorang perempuan bernama Ina Mangunkusumo. Seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia bertanya : "Benarkah cinta pertama enggak kemana-mana?". Nah film ini rencananya akan tayang di bioskop pada tanggal 08 Mei 2014. Selama kurang lebih 3 tahun lamanya tidak mengeluarkan buku, 2014 ini buku berjudul "Koala Kumal" tema dalam kali ini adalah "pulang". Berisi cerita-cerita yang ada hubungannya dengan "kepulangan", dari mulai mencoba pulang dari jurit malam yang kacau ketika SMP, sampai ke cerita tentang pulang ke hati yang lama.


Seperti buku-buku sebelumnya, sebagian besar isinya adalah pengalaman nyata. Direncanakan buku ini akan terbit akhir tahun 2014. Project yang tidak kalah dinantikan oleh para penggila Raditya Dika adalah Malam Minggu Miko Movie (MMMM). Film layar lebar dari serial Malam Minggu Miko yang sempat tayang 2 season ini akan menghiasi bioskop-bioskop di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2014. Dalam film ini mengisahkan tentang Miko yang harus mencari tahu kenapa setiap malam minggu dia selalu gagal mendapatkan cinta, kalau tidak cewek yang sangat dia sayangi akan jatuh ke pelukan cowok lain. Film ini juga menceritakan soal Anca dan Doni mereka berdua akan mempunyai cerita masing-masing di dalam film.


Beberapa karakter lama yang jadi favorit seperti Rian, D-Wow direncanakan untuk ikut dalam film ini. Wah makin ngga sabar deh...Pria yang memiliki 6 juta followers di twitter ini meski sukses di karir, namun sayangnya ia tak begitu sukses di dunia percintaannya. Ia selalu gagal, termasuk dengan Sherina dan Kenya Nindia Else. Sampai sekarang, ia belum ada rencana untuk menikah. Pria ini memang tak mau buru-buru soal jodoh karena takut salah memilih pasangan. Namun di sisi lain, lantaran dirinya merupakan anak sulung dari 5 bersaudara, orang tuanya pun kerap menyuruhnya untuk segera mengakhiri masa lajang. Menepis rasa galaunya soal pasangan, kini Raditya Dika sudah memiliki tambatan hati yang tidak lain adalah seorang wanita yang berperan sebagai Marini dalam serial komedinya Malam Minggu Miko 2 yaitu Anissa Aziza.

Dan kini penulis yang telah menyelesaikan program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia ini sekarang sedang sibuk menggarap serial komedianya dan Raditya Dika telah menjadi direktur dan pemimpin redaksi di penerbit buku-bukunya.







Quotes Raditya Dika:

Sabtu, 19 April 2014

Dochi Sadega - Ten Folds Apology (Chord)







Intro: Cmaj7 G 3X
D/F# Em Dadd4

Cmaj7            G
Never felt so insecure
Cmaj7           G
Never felt so safe
Cmaj7                     G
Never had control of myself
D/F#        Em          Dadd4
‘til you came into my life

Cmaj7                G
I made lots of promises
Cmaj7                 G
And you’re getting tired
Cmaj7                              G
Just so you know all I wanted was you,
D/F#        Em          Dadd4
since you came into my life

*)
G   D/F#    Em
Don’t leave me
Dadd4        Cmaj7
I know you’re angry
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me

G   D/F#    Em
Don’t leave me
Dadd4        Cmaj7
I know you’re angry
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me

Cmaj7 G 3X
D/F# Em Dadd4

Cmaj7                G
Seconds turn to minutes
Cmaj7                       G
To the days I spent without you
Cmaj7                            G
All that I know it was you all along
D/F#       Em           Dadd4
It’s where my heart is belong

Cmaj7                G
I made lots of promises
Cmaj7                 G
And you’re getting tired
Cmaj7                              G
Just so you know all I wanted was you,
D/F#        Em          Dadd4
since you came into my life

*)
G   D/F#    Em
Don’t leave me
Dadd4        Cmaj7
I know you’re angry
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me

G   D/F#    Em
Don’t leave me
Dadd4        Cmaj7
I know you’re angry
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me

G   D/F#    Em
Don’t leave me
Dadd4        Cmaj7
I know you’re angry
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me
G     D/F#  Em Dadd4 Cmaj7
You’re everything  to  me
G      D/F#   Em
everything to me

Just Friends - Pee Wee Gaskins (Guitar Chord+Lyric)

A E G# E F# E-F# D 2x
A G# F# A G# F#
Another hour we’ve spent talking on the phone
A F# G# A# C#m F#
Recollecting memories we shared together

Bm
I will be there, Always be near
E
And we can go all the way
Bm D E
Everytime I secretly hope that you’ll treat me differently


A
To every sleepless nights we’ve spent
G#
Talking about our lives and understand
F# E
How you said that i’m one in a million
D
But never in a million years
C#m
I will end up being your boyfriend
Bm
We will always be just friends
E
We will always be just friends


A G# F# A C#m F#


A G# F# A C#m F#
20 minutes i’ve spent lying on the floor
A G# F#
Don’t you know how long i’ve been standing here
A C#m F#
Knocking at your door

Bm
I will be there, Always be near
E
And we can go all the way
Bm D E
Everytime I secretly hope that you’ll treat me differently


A
To every sleepless nights we’ve spent
G#
Talking about our lives and understand
F# E
How you said that i’m one in a million
D
But never in a million years
C#m
I will end up being your boyfriend
Bm
We will always be just friends
E
We will always be just friends

F# E D
F#
I will be here when he’s gone
E
After all i’m the guy you always talked to since we were 16
D
I will be here when he’s gone
After all i’m the guy you always talked to since we were 16

(This is how the story goes, the friendship ends but this is the start)

Pee Wee Gaskins - Everyday And Everynight (Guitar Chord)

Intro : C D Em D Am D

              C           G
And this will lead to the time
   G                                     C
We spent the night and talked about our lives
            D              Em
And dont forget to say goodnight
      C               D
And I look you in the eyes
       G      D/F#   Em      D           C
The temperature was cold but didn`t mean anything
             D                          C
Since then I miss you everyday and everynight
D                 G    Em
Everyday and everynight
                  C     D         
Everyday and everynight
                  G    Em
Everyday and everynight

G
I came between the doorstep and window
C                                       
I`ll let you see the part of the world 
     Em
you haven`t seen before
   D
So take me by the hand
     C
Lets go
        D
As this drama just begun

Interlude  : Em G C D (2x)
             Em G C (4x)
             D C D

                  G   Em
Everyday and everynight
                  C    D         
Everyday and everynight
                  G    Em
Everyday and everynight

 Em                         D            C
Since then I miss you everyday and everynight