Bismillahirrahmanirrahim.
Aku
menulis ini saat libur satu minggu pasca rotasi departemen mikrobiologi
veteriner. Memutar kembali memori perihal hal-hal yang kulakukan untuk
persiapan hingga selesai departemen ini. Saat memasuki departemen mikrovet,
kuliah masih dilakukan secara daring. Walau satu per satu dari kami kehilangan
semangat, aku berusaha menepis itu dengan menghibur sendiri diriku, dengan
hal-hal yang menyenangkan tentunya^^ salah satnya adalah mengembangkan bakat membuat
kue.
Lihatlah
kue-kue itu, bomboloni. Aku membuat bomboloni saat liburan sebelum memasuki
departemen mikrovet. Saat itu aku menambah varian rasa butter cheese. Voila!
Aku tidak berbohong, filling butter cheese yang kubuat rasanya enak!
HAHA. Tapi sayang, sisa dari yang digunakan mengisi bomboloni banyak sekali,
mungkin lain kali aku akan mencoba seperempat resep saja. Iya. Padahal aku
sudah membuat setengah resep, dan ternyata masih sisa cukup banyak. Aku memberikan
sedikit bomboloni pada teman-temanku yang sedang berada di Surabaya.
Jadi,
ketika menjalankan koasistensi di departemen mikrovet, kita akan memasuki
laboratorium bakteriologi dan mikologi dan laboratorium virologi dan
immunologi. Aku dan sebelas orang kelompok kecilku memasuki lab. Bakmi. Ya,
begitulah singkatan dari laboratorium bakteriologi dan mikologi. Jangan lapar
lho ya! Kami memasuki lab bakmi pada tanggal 3 – 11 Agustus 2020. Seperti biasa,
pada hari pertama kami mendapat pendahuluan dari dosen secara online melalui zoom
meeting.
Aku
tidak berharap banyak dari kemampuanku di bidang mikrovet ini. Walaupun aku
pernah menjadi aslab biologi molekuler, rasanya tidak ada kaitan dengan materi
yang akan dilaksanakan di departemen ini haha. Mungkin bercanda, mungkin
berkaitan, namun aku saja yang kurang mengeksplor diri. Karena aku tak
mengharapkan banyak dari kemampuanku, aku mengawali kegiatan koasistensi dengan
membuat catatan-catatan review perihal materi-materi dasar pada
masa-masa kuliah dulu. Setidaknya, walau tak berharap pada kemampuan, tetap
berjaga-jaga diri apabila tiba-tiba ditanya oleh dosen. Setidaknya, aku paham
dengan pertanyaan tersebut, pikirku.
Aku
sangat bersyukur sekali di lab bakmi tugasnya hanya satu, membuat makalah
penyakit. Itupun tidak semua penyakit. Ralat, tugas di lab bakmi ada dua,
membuat makalah dan BELAJAR. Ya. Belajar. Karena penyakit infeksius yang
disebabkan oleh bakteri dan jamur tidak hanya satu, sangat banyak dan
bermacam-macam. Selain mengidentifikasi dari segi patologi anatomis yang
ditimbulkan, kami para mahasiswa wajib mengetahui penegakan diagnosa secara
laboratoris. Seperti yang aku bilang barusan, bakteri penyebab penyakit
infeksius itu tidak hanya satu, dan tentunya kita wajib paham
perbedaan-perbedaan antara satu bakteri dan bakteri lain pada uji laboratoris,
baik isolasi maupun identifikasi. Jadiiii...itulah mengapa belajar merupakan
hal yang penting juga hehe. Kalau tidak belajar pasti bakal lebih pusing lagi karena tidak tahu apa yang dibicarakan, betul?
Di
tengah-tengah waktu belajar, aku mendatangi pernikahan temanku dari SMP yang
hingga kini masih menjalin silaturahmi denganku. Cukup me-refresh-kan
pikiran ini yang sudah diselimuti oleh bermacam-macam bakteri dan jamur! Anehnya,
aku tidak lagi bertanya, “kapan ya...aku bisa menikmati momen seperti ini,
menjadi pilihan seseorang?” tidak lagi. Apakah prinsipku telah berubah? Ataukah...karena
dihantui oleh ujian bakmi?! Haha. Yap. Prinsipku dalam memandang cinta telah
berubah.
Ujian
dilaksanakan pada hari Selasa. Tidak seperti orang lain di kelompokku yang
berkata, “aku kok deg-degan ya!” Tidak. Aku biasa saja. Apakah ini berkaitan
dengan aku yang tidak terlalu meyakini kemampuanku dalam hal ini? *menghela
nafas panjang* Ujian kelompok kami secara lisan dengan dua dosen. Aku sangat
menyayangkan sinyalku yang tidak konsisten pada saat ujian dengan dosen
pertama. Aku hanya mendengar empat pertanyaan dari beliau..hh. tapi mungkin saat
itu merupakan hari keberuntunganku karena aku dapat menjawab dengan mudah
soal-soal tersebut, dengan sinyal yang putus-putus. Namun ternyata bukan karena
sinyal yang tidak konsisten, hehe...padahal sudah suudzon☹ ternyata karena zoom meeting yang
telah ku update. Setelah menginstal aplikasi versi lama, wah
benar juga! Kembali lancar jaya!
Hari
ujian yang tidak tenang, karena pendahuluan sebelum memasuki lab.virologi
dilaksanakan pada hari yang sama dengan ujian. Tidak tenang karena waktu
belajar untuk mempersiapkan ujian dengan dosen ke-dua menjadi terpotong! Yasudahlah,
apa boleh buat, apapun yang terjadi, kembali pada kata awal dari kalimat ini. Walau
begitu, ujian dengan dosen kedua alhamdulillah lancar, selain dapat menjawab
pertanyaan yang dilontarkan, zoom yang ku gunakan juga tidak parah
seperti saat ujian pertama. Alhamdulillah...aku menutup hari yang melelahkan dengan
berbincang hangat dengan ibu.
Memasuki
lab viro pada tanggal 12 – 21 Agustus 2020. Cukup berbeda dengan lab bakmi, di
lab viro mahasiswa tidak diwajibkan mengerjakan tugas saja..namun juga dituntut
aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberi saat kuliah. Online. Tugas
yang diberikan pada lab viro juga berbeda, di lab viro tugas diberikan oleh
setiap dosen, dan dikumpulkan pada hari yang sama juga! Wadidaw! Saat memasuki
lab viro, aku tidak membuat catatan-catatan kecil seperti yang kutulis saat
sebelum memasuki lab bakmi, karena aku lebih sibuk membaca. Entah membaca buku
salah satu dosen yang telah kubeli, atau membaca jurnal. Kuakui, aku menjadi
lebih produktif ketika memasuki lab viro.
Selain
menjalankan kuliah yang biasa saja, aku dan teman-teman menjalankan kuliah yang
sangat luar biasa dalam satu hari. Satu hari yang kami lalui dengan salah satu
dosen muda di viro menjadi momen yang sangat mengesankan bagi mahasiswa seperti
kami. Satu hari yang kami lalui, mulai mendengarkan materi pokok secara
superfisial, membuat materi presentasi bersama kelompok yang terbagi, dan
mempresentasikannya pada kelompok lain. Aku sangat tertegun dengan metode
pembelajaran yang dianut oleh dosenku ini, sangat memacu untuk aktif, dan
terlebih, membuat kami lebih mengeksplor materi-materi tersebut. Kami juga tertegun
dengan suatu fasilitas teknologi yang tidak kami sadari sebelumnya. Dari pembelajaran
satu hari tersebut, aku dapat menyimpulkan bahwa mengeksplor diri itu perlu,
dan aku mendapat banyak pelajaran dari kegiatan satu hari tersebut, perihal intrapersonal
skill juga. Terima kasih, Dok. Semoga bermanfaat selalu ilmunya karena
telah menginspirasi kami semua 😊
Kami
tidak melakukan ujian secara tatap muka dengan dosen di lab viro. Semua tugas
yang kami kerjakan merupakan acuan nilai dalam menjalankan koasistensi. Salah satu
dosen kami mengatakan bahwa kekompakan itu sangat penting dilakukan, bagiku,
tidak hanya sekarang, namun juga perlu diterapkan di masa mendatang.
Yap. Alhamdulillah satu departemen kembali
terlewati.. departemen selanjutanya adalah departemen patologi veteriner. Huwah.
Sepertinya aku tidak bisa mengandalkan kemampuanku kembali di departemen
tersebut. Jadi yang harus dilakukan adalah...BELAJAR.
Ada suatu
hal yang membuyarkan konsentrasiku sejenak. Sebuah semangat dari seorang teman,
yang tidak kusadari sebelumnya bila telah tertulis dalam buku yang kumiliki. Yosh.
Aku kan selalu semangat, terimakasih telah mengirimkan teman kecil untuk menemani
saat-saat belajar^^
Terima kasih. Sampai jumpa lagi pada postingan selanjutnya! :)