Kamis, 27 Agustus 2020

7th Rotation: Mikrobiologi Vet


 Bismillahirrahmanirrahim.

       Aku menulis ini saat libur satu minggu pasca rotasi departemen mikrobiologi veteriner. Memutar kembali memori perihal hal-hal yang kulakukan untuk persiapan hingga selesai departemen ini. Saat memasuki departemen mikrovet, kuliah masih dilakukan secara daring. Walau satu per satu dari kami kehilangan semangat, aku berusaha menepis itu dengan menghibur sendiri diriku, dengan hal-hal yang menyenangkan tentunya^^ salah satnya adalah mengembangkan bakat membuat kue.

       Lihatlah kue-kue itu, bomboloni. Aku membuat bomboloni saat liburan sebelum memasuki departemen mikrovet. Saat itu aku menambah varian rasa butter cheese. Voila! Aku tidak berbohong, filling butter cheese yang kubuat rasanya enak! HAHA. Tapi sayang, sisa dari yang digunakan mengisi bomboloni banyak sekali, mungkin lain kali aku akan mencoba seperempat resep saja. Iya. Padahal aku sudah membuat setengah resep, dan ternyata masih sisa cukup banyak. Aku memberikan sedikit bomboloni pada teman-temanku yang sedang berada di Surabaya.

       Jadi, ketika menjalankan koasistensi di departemen mikrovet, kita akan memasuki laboratorium bakteriologi dan mikologi dan laboratorium virologi dan immunologi. Aku dan sebelas orang kelompok kecilku memasuki lab. Bakmi. Ya, begitulah singkatan dari laboratorium bakteriologi dan mikologi. Jangan lapar lho ya! Kami memasuki lab bakmi pada tanggal 3 – 11 Agustus 2020. Seperti biasa, pada hari pertama kami mendapat pendahuluan dari dosen secara online melalui zoom meeting.

       Aku tidak berharap banyak dari kemampuanku di bidang mikrovet ini. Walaupun aku pernah menjadi aslab biologi molekuler, rasanya tidak ada kaitan dengan materi yang akan dilaksanakan di departemen ini haha. Mungkin bercanda, mungkin berkaitan, namun aku saja yang kurang mengeksplor diri. Karena aku tak mengharapkan banyak dari kemampuanku, aku mengawali kegiatan koasistensi dengan membuat catatan-catatan review perihal materi-materi dasar pada masa-masa kuliah dulu. Setidaknya, walau tak berharap pada kemampuan, tetap berjaga-jaga diri apabila tiba-tiba ditanya oleh dosen. Setidaknya, aku paham dengan pertanyaan tersebut, pikirku.

       Aku sangat bersyukur sekali di lab bakmi tugasnya hanya satu, membuat makalah penyakit. Itupun tidak semua penyakit. Ralat, tugas di lab bakmi ada dua, membuat makalah dan BELAJAR. Ya. Belajar. Karena penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri dan jamur tidak hanya satu, sangat banyak dan bermacam-macam. Selain mengidentifikasi dari segi patologi anatomis yang ditimbulkan, kami para mahasiswa wajib mengetahui penegakan diagnosa secara laboratoris. Seperti yang aku bilang barusan, bakteri penyebab penyakit infeksius itu tidak hanya satu, dan tentunya kita wajib paham perbedaan-perbedaan antara satu bakteri dan bakteri lain pada uji laboratoris, baik isolasi maupun identifikasi. Jadiiii...itulah mengapa belajar merupakan hal yang penting juga hehe. Kalau tidak belajar pasti bakal lebih pusing lagi karena tidak tahu apa yang dibicarakan, betul?

       Di tengah-tengah waktu belajar, aku mendatangi pernikahan temanku dari SMP yang hingga kini masih menjalin silaturahmi denganku. Cukup me-refresh-kan pikiran ini yang sudah diselimuti oleh bermacam-macam bakteri dan jamur! Anehnya, aku tidak lagi bertanya, “kapan ya...aku bisa menikmati momen seperti ini, menjadi pilihan seseorang?” tidak lagi. Apakah prinsipku telah berubah? Ataukah...karena dihantui oleh ujian bakmi?! Haha. Yap. Prinsipku dalam memandang cinta telah berubah.

       Ujian dilaksanakan pada hari Selasa. Tidak seperti orang lain di kelompokku yang berkata, “aku kok deg-degan ya!” Tidak. Aku biasa saja. Apakah ini berkaitan dengan aku yang tidak terlalu meyakini kemampuanku dalam hal ini? *menghela nafas panjang* Ujian kelompok kami secara lisan dengan dua dosen. Aku sangat menyayangkan sinyalku yang tidak konsisten pada saat ujian dengan dosen pertama. Aku hanya mendengar empat pertanyaan dari beliau..hh. tapi mungkin saat itu merupakan hari keberuntunganku karena aku dapat menjawab dengan mudah soal-soal tersebut, dengan sinyal yang putus-putus. Namun ternyata bukan karena sinyal yang tidak konsisten, hehe...padahal sudah suudzon ternyata karena zoom meeting yang telah ku update. Setelah menginstal aplikasi versi lama, wah benar juga! Kembali lancar jaya!

       Hari ujian yang tidak tenang, karena pendahuluan sebelum memasuki lab.virologi dilaksanakan pada hari yang sama dengan ujian. Tidak tenang karena waktu belajar untuk mempersiapkan ujian dengan dosen ke-dua menjadi terpotong! Yasudahlah, apa boleh buat, apapun yang terjadi, kembali pada kata awal dari kalimat ini. Walau begitu, ujian dengan dosen kedua alhamdulillah lancar, selain dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan, zoom yang ku gunakan juga tidak parah seperti saat ujian pertama. Alhamdulillah...aku menutup hari yang melelahkan dengan berbincang hangat dengan ibu.

       Memasuki lab viro pada tanggal 12 – 21 Agustus 2020. Cukup berbeda dengan lab bakmi, di lab viro mahasiswa tidak diwajibkan mengerjakan tugas saja..namun juga dituntut aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberi saat kuliah. Online. Tugas yang diberikan pada lab viro juga berbeda, di lab viro tugas diberikan oleh setiap dosen, dan dikumpulkan pada hari yang sama juga! Wadidaw! Saat memasuki lab viro, aku tidak membuat catatan-catatan kecil seperti yang kutulis saat sebelum memasuki lab bakmi, karena aku lebih sibuk membaca. Entah membaca buku salah satu dosen yang telah kubeli, atau membaca jurnal. Kuakui, aku menjadi lebih produktif ketika memasuki lab viro.

       Selain menjalankan kuliah yang biasa saja, aku dan teman-teman menjalankan kuliah yang sangat luar biasa dalam satu hari. Satu hari yang kami lalui dengan salah satu dosen muda di viro menjadi momen yang sangat mengesankan bagi mahasiswa seperti kami. Satu hari yang kami lalui, mulai mendengarkan materi pokok secara superfisial, membuat materi presentasi bersama kelompok yang terbagi, dan mempresentasikannya pada kelompok lain. Aku sangat tertegun dengan metode pembelajaran yang dianut oleh dosenku ini, sangat memacu untuk aktif, dan terlebih, membuat kami lebih mengeksplor materi-materi tersebut. Kami juga tertegun dengan suatu fasilitas teknologi yang tidak kami sadari sebelumnya. Dari pembelajaran satu hari tersebut, aku dapat menyimpulkan bahwa mengeksplor diri itu perlu, dan aku mendapat banyak pelajaran dari kegiatan satu hari tersebut, perihal intrapersonal skill juga. Terima kasih, Dok. Semoga bermanfaat selalu ilmunya karena telah menginspirasi kami semua 😊


       Kami tidak melakukan ujian secara tatap muka dengan dosen di lab viro. Semua tugas yang kami kerjakan merupakan acuan nilai dalam menjalankan koasistensi. Salah satu dosen kami mengatakan bahwa kekompakan itu sangat penting dilakukan, bagiku, tidak hanya sekarang, namun juga perlu diterapkan di masa mendatang.

Yap. Alhamdulillah satu departemen kembali terlewati.. departemen selanjutanya adalah departemen patologi veteriner. Huwah. Sepertinya aku tidak bisa mengandalkan kemampuanku kembali di departemen tersebut. Jadi yang harus dilakukan adalah...BELAJAR.

Ada suatu hal yang membuyarkan konsentrasiku sejenak. Sebuah semangat dari seorang teman, yang tidak kusadari sebelumnya bila telah tertulis dalam buku yang kumiliki. Yosh. Aku kan selalu semangat, terimakasih telah mengirimkan teman kecil untuk menemani saat-saat belajar^^

Terima kasih. Sampai jumpa lagi pada postingan selanjutnya! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar