Seorang ilmuwan Jepang amat tertarik dengan kemampuan dari laba-laba
sutra. Dirinya membuat jaring dari laba-laba tersebut menjadi senar
biola.
Shigeyoshi
Osaki dari Nara Medical University, Jepang, selama beberapa tahun ini
sudah mengamati dan sangat tertarik terhadap sifat mekanik yang
dimiliki laba-laba sutra. Secara khusus, ia meneliti jaring laba-laba
sutra yang bergelantungan dan mengukur kekuatannya.
Dr.
Osaki telah mendapatkan sejumlah besar jaring tersebut dari
penangkaran laba-laba dan sekarang memfokuskan perhatiannya untuk
membuat sebuah instrumen dari bahan yang luar biasa tersebut. Ternyata,
jaring laba-laba sutra itu dapat dijadikannya sebagai bahan utama untuk
membuat senar biola.
Dr.
Osaki menggunakan 300 laba-laba Nephila Maculata berjenis perempuan,
sebagai penyedia dari jaring-jaring menakjubkan itu. Laba-laba jenis
ini merupakan salah satu spesies dari "penenun bola emas" yang terkenal
karena bentuk jaring mereka yang rumit.
Untuk
setiap senar, Dr Osaki memintal antara 3.000 sampai 5.000 helai jaring
sutra. Dia kemudian mulai mengukur kekuatan senar tersebut dengan
tarikan yang kuat.
Sebuah
studi lebih lanjut dengan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan
bahwa, senar tersebut benar-benar berbentuk bulat. Itu adalah fitur
dari senar dan yang terpenting adalah nada unik yang dihasilkan.
"Beberapa
pemain biola profesional melaporkan bahwa senar yang dibuat dari
laba-laba tersebut menghasilkan warna nada nada yang lebih baik dan
mampu menciptakan musik baru," ujar Dr Osaki seperti yang dikutip
BBC, Senin (5/3/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar