Selasa, 06 Maret 2012

Kisah Hantu Jepang ( Kuchisake-onna )

Kuchisake-onna atau
wanita bermulut robek adalah
sejenis siluman dalam mitologi
dan legenda urban Jepang.
Ia berwujud seorang wanita
yang menutup mulutnya yang
robek dengan kipas, syal atau
masker operasi (versi yang
paling populer).
Ia sering muncul di jalan-jalan
yang sepi dan bertanya pada
orang yang ditemui apakah
dirinya cantik.
Bila orang itu menjawab tidak
atau ketakutan melihat wujud
seramnya ia akan membunuh
orang itu
Legenda
Dalam legenda, Kuchisake-onna
tadinya adalah seorang wanita
muda yang hidup pada Zaman
Heian.
Kemungkinan ia adalah seorang
istri atau selir samurai. Ia
dikaruniai wajah yang sangat
cantik namun sombong, ia juga
sering berselingkuh di belakang
suaminya.
Suaminya merasa sangat
cemburu dan dikhianati
menyerangnya dan membelah
mulutnya dari kuping ke kuping.
“Sekarang siapa yang akan
berkata kau cantik?” ejek
suaminya.
Sementara dalam versi legenda
urban, Kuchisake-onna adalah
seorang wanita korban operasi
wajah yang gagal.
Konon katanya, dokter yang
mengoperasi wajahnya memakai
pomade (jenis minyak rambut)
dengan bau yang menusuk.
Ketika sedang dioperasi ia tidak
bisa tenang karena bau itu
sehingga si dokter secara tidak
sengaja memotong mulutnya
hingga robek.
Wanita itu menjadi histeris dan
marah lalu membunuh dokter itu.
Belakangan ia dibunuh oleh para
penduduk kota dan menjadi
hantu penasaran.
Ada beberapa versi lain
mengenai asal-usulnya namun
kurang populer, misalnya:
* Korban kecelakaan lalu-lintas
yang wajahnya rusak.
* Seorang wanita yang
mengalami gangguan kejiwaan
sehingga merobek mulutnya
dengan benda tajam.
* Seorang wanita korban
pemerkosaan yang mulutnya
dirobek oleh si pemerkosanya
atau ia sendiri yang
melakukannya setelah menjadi
gila karena perkosaan itu.
* Seorang wanita yang
leluhurnya memperoleh uang
haram dengan menyembah
siluman anjing sehingga anak
cucunya dikutuk bermulut robek
dan bila mati akan menjadi
siluman.
Kuchisake-onna menutupi
mulutnya yang robek dengan
masker operasi dan sering
bergentayangan di kota pada
waktu malam, terutama ketika
sedang berkabut.
Bila bertemu seseorang
(terutama anak-anak atau
mahasiswa) di jalan yang sepi, ia
akan bertanya, “Apakah saya
cantik?” (Watashi kirei?) .
Bila orang itu menjawab “ya”, ia
akan membuka maskernya dan
bertanya lagi, “Bahkan bila
seperti ini?” Pada saat itu, bila si
korban yang biasanya terkejut
dan takut menjawab tidak, ia
akan membunuhnya dengan
gunting, golok, sabit, atau
senjata tajam lainnya.
Bila si korban tetap menjawab ya
setelah melihat wajahnya di balik
masker, ia akan gembira dan
membebaskannya, namun ada
juga yang mengatakan walaupun
korban melakukan itu,
Kuchisake-onna mengikutinya
sampai ke rumah baru akan
membunuhnya di depan pintu
rumah si korban.
Bila korbannya wanita,
Kuchisake-onna akan merobek
mulutnya hingga serupa
dengannya, bila korbannya anak-
anak, ia akan memakannya.
Legenda urban yang populer
pada tahun 70’an mengatakan
bahwa korban akan selamat bila
ia menjawab “biasa saja”.
Sementara versi tahun 2000an
mengatakan bahwa korban akan
selamat bila menjawab,
“begitulah” sehingga Kuchisake-
onna bingung dan berpikir dulu
apa yang akan ia lakukan, saat
sedang bingung itulah korban
mempunyai kesempatan untuk
kabur.
Cara lain untuk lolos dari
Kuchisake-onna adalah dengan
menawarkannya a permen keras
berwarna kuning tua karena ia
menyukainya namun tidak bisa menikmatinyasehingga mengingatkannya lagi pada penderitaannya. Selain itu bisa juga dengan
mengucapkan “pomade” sebanyak tiga kali, ada yang
menyebutkan enam kali.
Ucapan itu akan membuatnya takut dan kabur karena mengingatkannya kembali pada ahli bedah yang merusak wajahnya.
Korban juga bisa memakai pomade untuk mencegahnya mengikutinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar